Minggu, 09 Mei 2010

Dendam Masa Lalu

Judul film :12.00 a.m.
Editor :Elham Cahya
Produksi :Grandiz Media Production
Lulus Sensor :25 Agustus 2005
Durasi Waktu:120 menit


Film yang di produksi oleh Grandiz ini merupakan film horor tentang sebuah dendam masa lalu, yang kemudian menjadi sebuah teror mistik pada masa sekarang, film ini diangkat dari sebuah novel.
Tercatat Inez (Olga Lidya) kekasih Alvin (Robertino) yang sedang mengalami masalah dalam hubungannya, merasa bahwa dirinya diduakan oleh Alvin (Robertino) padahal Alvin (Robertino) sudah berulangkali menjelaskan bahwa dirinya pergi bersama Bayu (Reonaldo Stokhorst) tetap saja Inez tak bisa menerima alasan itu meski dia sendiri tahu kegemaran Alvin (Robertino) dalam fotografi dia serlalu merasa bahwa Alvin (Robertino) lebih mementingkan kamera dari pada dirinya hingga beberapa peristiwa terjadi pada Inez (Olga Lidya) dan Alvin (Robertino), begitupun pada Bayu dan Amel (Inong), kekasihnya. Tak hanya itu, Inez (Olga Lidya) mengalami stress berat, lebih parah lagi yang terjadi pada Amel (Inong) dia kesurupan hingga mengiris urat nadinya sendiri dengan pisau dapur.
Kecurigaan Inez (Olga Lidya) tak henti hingga suatu hari Alvin (Robertino) bertemu dengan Clara (Febriana Enjelin) seoaranng mahasiswi baru yang baru seminggu disana. Teror tak henti mengikuti mereka berempat hingga suatu ketika alvin menemukan foto Inez (Olga Lidya) bersama Clara (Febriana Enjelin) secara tak sengaja. Siapa sebenarnya Clara? Ada hubungan apa Inez dengan Clara?
Film ini sangat menghipnotis para penonton sehingga membuat mereka ketakutan disetiap detiknya, sangat menggugah dan menjadikan penonton bisa berimajinasi sendiri tentang adegan berikutnya.
Settingnya juga sangat cocok karena kebanyakan dalam adegan itu menggunakan daerah-daerah yang cukup menyeramkan juga selalu menampilkan suasana petang sehingga sangat mendukung pada adegan-adegan yang berhantu. Dan juga tata musiknya sangat mendukung sehinggga adegannya semakin seru.
Namun, make up pemeran setan kurang menyeramkan, cenderung terlalu cantik untuk ukuran setan, kostum pemain Alvin (Robertino) dan Clara (Febriana Enjelin) tetap, dalam artian modelnya, entah apa yang ingin di tunjukkan oleh sutradara tapi sepertinya akan berpengaruh pada film ini. Dan juga akting pemeran Alvin (Robertino) terlalu kaku untuk peran setegas Alvin, cowok yang tak pernah percaya pada mistis ini terkesan lemah dan tidak menunjukkan bahwa dia orang yang mampu melindungi kekasihnya sikap perhatiannya sangat tampak namun tak menunjukkan perilaku yang berarti pada Inez (Olga Lidya) tidak seperti pasangan Bayu (Reonaldo Stokhorst) dan Amel (Inong) yang begitu memukau. Dalam keadaan yang menghawatirkanpun tak pernah ada pertengkaran diantara mereka.
Dan yang membuat saya heran film ini sangat bertolak belakanng denngan novelnya. Jika dalam filmnya Alvinpun merasa terganggu dengan adanya setan perempuan itu. Sebaliknya dalam novel, tak sedikitpun Alvin merasa terganggu bahkan dalam novelnya alvin hanya di hantui ndalam mimpi saja, jika melihat di filmnya tak ada tanda yang menunjukkan bahwa Alvin hanya bermimpi. Sangat berbeda.
Tapi biar bagaimanapun perlu di acungi jempol karena selain film ini mengagumkan banyak hal yang dapat kita ambil diantaranya, kita tidak boleh punya dendam apalagi hanya karena sesuatu yang tak penting. Film inipun hanya cocok untuk dewasa tidak untuk dipertontonkan pada anak-anak. Yang penting great buat penulis!

Selamat menonton!

Oleh: Qiswatin Hasanah
Kelas:XI IPS 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar