Oleh: Zhie Al-gility, XII IPS 1
Angin malam dan kesunyian
Adalah kenangan dari kisahku dengan rembulan
Gempa bumi pada matahari
Kenangan itu berputar tak henti-henti
Mengelilingi angan sambil mebacakan sajak-sajakku
Mengajakku terbang melepas kematian
Andai kau mengerti sunyi cukup lama
Aku menanti di sudut mimpi paling hati
Dan mentari yang hiasi pagi
Kicauan burung di pohon jantung
Tetes embun dari ujung daun
Tak kunjung jadikan patung
Bagi kerinduanku ang mnenyusuri gunung
Pada bumi cintaku yang kehilangan relung
Jumat, 11 Desember 2009
Impian Beku
oleh: uy/nsy, x ips 5
Bersama bisikan angin
Maunya mencapai angin
Menyamakan kodrat dengan yang lain
Mengacuhkan cermin
tengadah mengucap amin
sementara lidah kelu
lidah beku
terpaku dalam bisu
Maki-maki kalbu
Bersandar pada malu dan bisu
Duduk lesu di bawah rindangan rindu
Demi gengsi bak foto model tak bermodal
Berlagu tan sandal
Agar terlihat odhal (madura:)
Konglomerat aspal
Bak menabrak aspal
Bersama bisikan angin
Maunya mencapai angin
Menyamakan kodrat dengan yang lain
Mengacuhkan cermin
tengadah mengucap amin
sementara lidah kelu
lidah beku
terpaku dalam bisu
Maki-maki kalbu
Bersandar pada malu dan bisu
Duduk lesu di bawah rindangan rindu
Demi gengsi bak foto model tak bermodal
Berlagu tan sandal
Agar terlihat odhal (madura:)
Konglomerat aspal
Bak menabrak aspal
Langganan:
Postingan (Atom)