Kamis, 19 Maret 2009

Akhir Try-Out di MAPi

Qurratul Aini, XII program Keagamaan

“Try-out itu cuma coba-coba. Toh, itu bukan syarat lulus. Yang penting, UAN lulus!” Komentar Husnul Khatimah, siswa kelas XII program Keagamaan saat ditanyai mengenai try-out putaran kedua yang dilaksanakan selama 3 hari kemarin (17-19/03). Dia juga menegaskan sulitnya soal bahasa Inggris dibandingkan try-out sebelumnya. Dia merasa kesulitan dengan teks-teks panjang yang nyaris sulit memahaminya. Walaupun dia merasa listening section lebih mudah, tapi menurut gadis yang mendapat rangking pertama di kelasnya ini, tidak begitu banyak membantu menjawab soal-soalnya. Pasalnya, soal listening hanya 15 soal, sedangkan 35 yang lain adalah berupa teks. “Dalam soalnya tidak ada yang membahas grammar, selalu saja wacana dan paragraf.”
Lucunya, siswa yang juga sekelas dengannya, tidur saat pelaksanaan try-out, sebut saja Fifin (nama samaran). Dia tampaknya sangat bosan melihat model soal-soalnya yang tidak variatif. Dia langsung melingkari lembar jawaban kerja (LJK) nya dan tampak tidak “berselera” membaca soal-soalnya. Gadis asal Lengkong ini, terjaga dari tidurnya karena salah satu petugas try-out membangunkannya untuk mengisi daftar hadir. Dengan mata setengah melle, dia bertandatangan dan kemudian melanjutkan tidurnya.
Saat ditanyai persiapan menghadapi try-out, Dayen sapaan akrab sekretaris redaksi Majalah Inspirasi menjelaskan bahwa dirinya lebih bersemangat belajar saat try-out pertama yang diadakan sejak 17-20 Pebruari lalu. “Saya biasa-biasa saja dengan try-out sekarang. Nggak tahu juga kenapa,” imbuhnya di akhir pembicaraan. Hal senada juga disampaikan oleh Wilda, siswa kelas XII IPS-2, “Try-out hanya salah satu upaya untuk membantu soal-soal UAN tapi, bukan segala-galanya!”
Beda halnya dengan Buroidah. Dia rupanya menjadi siswa yang rajin belajar saat-saat menghadapi try-out. “Saya merasa lebih giat belajar, tapi tetap saja nilai pas-pasan,” tuturnya sambil disertai tawanya yang cekikikan.