Oleh : Afin’s As-Shalihah XI IPA
Sungguh!!!
Nyalakan musik itu kemudian matikan!
Hingga usailah semua
Karena aku tak suka lagumu yang menykitkan
Aku benci tarian lelucon yang gerakkan
Mungkin, kau bangga
Memiliki 1/4 dari 1 kemewahan
Walau seharusnya kau tahu
Aku pun bisa memiliki lebih dari itu
Rabu, 19 Mei 2010
BISIKAN RINDU
Oleh : Ranias Ali XI IPA
Bilamana rasa ini pupus
Hancur bersama desir angin pantai
Menanti kemarau panjang
Pada retorika cinta yang telah usang
Bilamana engkau datang
Beri harap saat telaga kau cekam
Pada lembar-lembar daun gugur
Dan ranting-ranting kering
Yang digelayuti burung-burung ceking
Kau beri celah
Kala aku terhimpit gelap
Oleh cahaya yang belum ku kenal
Perjalanan ini menuntunku menemukanmu
Lewat bisikan rindu
Ku ciumi aromamu lewat sujudku
Dan ku tanyakan pada debu
Inikah sisa jejakmu?
Bilamana rasa ini pupus
Hancur bersama desir angin pantai
Menanti kemarau panjang
Pada retorika cinta yang telah usang
Bilamana engkau datang
Beri harap saat telaga kau cekam
Pada lembar-lembar daun gugur
Dan ranting-ranting kering
Yang digelayuti burung-burung ceking
Kau beri celah
Kala aku terhimpit gelap
Oleh cahaya yang belum ku kenal
Perjalanan ini menuntunku menemukanmu
Lewat bisikan rindu
Ku ciumi aromamu lewat sujudku
Dan ku tanyakan pada debu
Inikah sisa jejakmu?
DARAH CINTA
Oleh : Afin’s As-Shalihah*)
Untuk rasa baruku…
Kenapa kau begitu cepat mengikat O2 cintaku?
Dan kau berhasil melepas Co2 masa laluku
Sekarang…
Jantungku pun lebih cepat memompa darah rinduku padamu
Mengalir ke seluruh tubuh
Aku mulai tahu,
Sisitem peredaran darahku bernapaskan
“Aku cinta padamu”
Tanpa vena ataupun arteri
Tanpa ventrikel ataupun artrium
Untuk rasa baruku…
Kenapa kau begitu cepat mengikat O2 cintaku?
Dan kau berhasil melepas Co2 masa laluku
Sekarang…
Jantungku pun lebih cepat memompa darah rinduku padamu
Mengalir ke seluruh tubuh
Aku mulai tahu,
Sisitem peredaran darahku bernapaskan
“Aku cinta padamu”
Tanpa vena ataupun arteri
Tanpa ventrikel ataupun artrium
HUJAN DI BULAN NOVEMBER
Oleh: Senja-X Yindi,XII IPS 4
Hujan merintik, lebat
Di luar kelabu
Diamku terkurung mencari hangat
Dari dinginku yang menggigil pilu
Langit muntah menangis ria
Langkahku terhenti seketika
Dalam sapa angin
Yang baru saja lewat menyapaku
Hujan di bulan November
Adalah jua tak sampai arah
Dalam semai rasa tak berhasrat
Aku gugur dalam beku
Hijauku hilang, sirna
Masih saja kau bersembunyi
Diantara ilalang yang nampak jua
Hujan merintik, lebat
Di luar kelabu
Diamku terkurung mencari hangat
Dari dinginku yang menggigil pilu
Langit muntah menangis ria
Langkahku terhenti seketika
Dalam sapa angin
Yang baru saja lewat menyapaku
Hujan di bulan November
Adalah jua tak sampai arah
Dalam semai rasa tak berhasrat
Aku gugur dalam beku
Hijauku hilang, sirna
Masih saja kau bersembunyi
Diantara ilalang yang nampak jua
IMAGINASI TERINDAH
Oleh: Niel MA, XI MAK
Senyummu imaginasi
Yang mampu gerakkan molekul-molekul
Berterbangan di langit
Ciptakan lakon gila
Yang gelengkan ada mereka
Senyummu
Tarik aku dalam pelukan kasih
Hangat, damai, dan…
Terbangkanku dalam dunia maya
Penuh cinta
Penuh pesona
Dan keindahan
Senyummu imaginasi
Yang mampu gerakkan molekul-molekul
Berterbangan di langit
Ciptakan lakon gila
Yang gelengkan ada mereka
Senyummu
Tarik aku dalam pelukan kasih
Hangat, damai, dan…
Terbangkanku dalam dunia maya
Penuh cinta
Penuh pesona
Dan keindahan
Langganan:
Postingan (Atom)