Sabtu, 27 Februari 2010

TRY OUT ENAM HARI TENGAH HARI

Beberapa siswa kelas XII menyatakan kurang siap menghadapi UN karena sama sekali tidak ada bimbingan belajar dari pihak sekolah saperti tahun sebelumnya, Bimsus salah satunya. Apalagi Try Out belum pernah dilaksanakan. “UN didepan mata tapi persiapan tak ada sama sekali” keluh salah satu siswa kelas XII IPS 3 di depan kelasnya. Nur Azizah misalnya, salah satu anggota Peter Class ini memberikan komentarnya tentang tidak adanya persiapan yang total dari siswa “teman-teman sepertinya tidak mempunyai inisiatif rajin belajar untuk UN”. Bukan hanya itu beberapa guru baik pemegang materi wajib UN atau mulok (muatan lokal) sering mengeluhkan “pemandangan” ini. Bagimana tidak, tiga minggu setelah hari ini Ujian Nasional segera digelar, dan toleransi alasan seperti demikian tidak dapat diajukan.
Menyikapi hal tersebut, pihak madrasah mulai mengambil inisiatif sendiri yang tentunya telah disepakati oleh semua staf guru atau minimal guru pemegang materi wajib. Try Out dilaksanakan pada siang hari sampai dengan sore hari dengan satu materi perharinya. Keputusan “agak” mendadak ini sedikit banyak menimbulkan dampak positif bagi siswa kelas akhir. Terlihat teman-teman kelas XII yang sibuk menyendiri dengan buku panduan UN-
UAS dan beberapa yang lainnya berkelompok mendiskusikan pembahsan soal. Pelaksanaan uji coba tak biasa ini sengaja diambil oleh pihak Madrasah dengan memperhatikan ketertinggalan siswa MA1API mengikuti tahap pra-UN selama enam hari tanpa meninggalkan proses penyampaian materi-materi lainnya. Alhasil, setiap sore sejak tanggal 21-26 Pebruari 2010 kemarin siswa kelas akhir MA1API disibukkan dengan kegiatan baru yang wajib diikuti siswa kelas akhir secara umum. Walaupun pelaksanaan uji coba kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, beberapa siswa mengakui keharusan yang sedikit terlambat ini.. “mau bagaimana lagi. Dibandingkan dengan sekolah lain di Annuqayah MA sudah tertinggal jauh. Ini resiko bersama, tapi sepertinya teman-teman kita mengerti keadaan mereka sendiri” jelas salah satu siswa kelas XII IPS 4 yang tidak mau disebutkan namanya.

Senin, 22 Februari 2010

Kengerian yang Ditunggu-tunggu

Melihat fenomena diatas, diam-diam para siswa kelas akhir menunggu hari pelaksanaan UN. Bagaimana tidak, meskipun menjadi momok baik dalam kacamata pendidikan maupun psikologi siswa, UN secara tidak langsung menjadi satu-satunya “jembatan gantung” bagi siswa kelas akhir untuk mengetahui dan merasakan jenjang pendidikan berikutnya, Universitas. Beberapa siswa mengaku tak sabar untuk segera merasakan bangku kuliah seperti kakak tingkat. Terlebih bagi teman-teman yang sudah mempunyai ancanga-ancang untuk menetapkan pilihan kuliah dikota-kota besar seperti Surabaya, Malang dan Jogja. Apalagi program beasiswa sudah terlihat di depan hidung (duh banyak yang pada gak sabar tuh). Tapi, kembali lagi keawal semuanya membutuhkan proses agar hasil yang didapat tidak sia-sia. Nah, untuk anak XII proses kita masih panjang sebelum memasuki halaman universitas. So, belajar dong dan tetap semangat! Beri teman disekeliling kalian pengaruh sisi belajar rajinmu dan jangan biarkan rasa malas menjadi di bulan Maret! Dan untuk anak kelas X dan XI doa kalian berperan penting. Dijamin, kalian pasti dapat voucher liburan sekolah selama seminggu! (reporter)

Menjelang Empat Minggu UN: Siswa Rayakan Santai Bersama

“UN hampir, gimana persiapannya?”
“Duuh.. Ibu, gak siap buu….”
“Iya Pak, doakan lulus saja kami pasti belajar Pak!.......”
Memasuki semester dua teman-teman kelas XII MA1API kembali diguncangkan dengan persiapan pra-UN. Apalagi para dewan guru kembali memberikan peringatan-peringatan yang sepertinya menjelma menjadi “ultimatum perang” dalam dunia pendidikan. Alhasil, gencatan saja ala UN segera dipersiapkan dengan mengadakan latihan-latihan selama tujuh minggu kedepan bagi siswa yang kita kenal dengan BimSus (Bimbingan Khusus) dan rapat penyusunan taktik para dewan guru pemegang materi yang akan diUN-kan (bahasanya nyeremin!). Rencananya, bimbingan belajar ini akan dibimbing langsung oleh guru mapel sendiri plus dari tiga angkatan (X, XI, XII). Hal tersebut diungkapkan Ustadz Afif Riyadi, Wakamad. Bag. Kurikulum dan Pengajaran dengan tujuan agar siswa bisa memahami dan sedikit banyak menguasai terhadap materi yang akan diujikan dengan mengacu pada SKL (Standar Kelulusan).
Tanpa terasa, UN hanya tinggal menghitung minggu (yang menghitung bulan jangan protes!). Itu agendanya kenyataannya, teman-teman kelas akhir terlihat santai dan seperti tidak akan terjadi apa-apa beberapa minggu kedepan padahal mayoritas siswa mengaku sangat takut dengan adanya UN (jadi momok nih). Pemandangan ironis tersebut diakui oleh salah satu siswa kelas XII IPS –tidak mau disebutkan namanya
Kayaknya sejarah UN yang seram tidak berlaku tuh sama teman-teman”. “Gak tau kenapa aku merasa UN masih lama padahal tinggal hitungan minggu!” akunya pada reporter Klik. Demikian juga dengan Ustad Afif, beliau menyatakan kekegelisahannya kepada para siswa akan keberhasilan kelas XII membuat rekor “tersantai” menyambut pra UN. Sedemikiankah?! (ar/y2)