Minggu, 01 Maret 2009

Ultah Sang Motivator

Lia Emleda, XII program Keagamaan
Kemarin sore (01/03), siswa kelas XII kelas akhir PK merayakan ultah Kepala MAPI di kediaman Beliau. Perayaan yang terselenggara dengan sederhana tersebut telah mampu melukis senyum terindah di wajah bersahaja sang motivator, Bapak Naqib Hasan, S.Sos. Meskipun perayaan itu terlambat 1 hari dari kelahiran Beliau, namun mampu memberi kejutan di usia Beliau yang ke-45. "Semoga kalian dapat membayar hutang kue ini," tutur Beliau yang disambut tawa siswa PK. "Semoga kalian lulus dengan baik, menjadi anak-anak yang shalihah selalu dibverkahi Allah," tambahnya sebelum acara tiup lilin dimulai. Acara tersebut berlangsung khidmat. Berbagai kesanpun terangkai untuk Beliau, dari kepribadian beliau yang tak jarang membuat siswa sungkan saat berhadapan.
Setelah acara tiup lilin, dilanjutkan dengan pemberian kado yang di dalamnya berisikan sebuah puisi khusus senagai persembahan dari siswa kelas XII PK. "Wah, saya dikerjain nich," tutur Beliau ketika semua siswa meminta untuk membacakan puisi.
"Seandainya MAPi adalah sekolah Muhammadiyah yang Andrea tulis dalam novelnya, maka Bapak adalah Bapak Harfannnya dan Ibu Fadilah adalah Ibu Muslimah," begitu apresiasi salah satu siswa XII PK. Namun sayang, pada sore itu Ibu Fadilah tidak bisa hadir karena sedang menjadi juri lomba karya tulis ilmiah di STIKA.

XII PK Dapat Bernapas Lega

Qurratul Aini, XII program Keagamaan
Akhirnya, siswa kelas XII PK bisa merampungkan karya tulis ilmiah yang berupa paper di awal bulan Maret. Jam istirahat kemarin (01/03) mereka harus rela berdesak-desakan antre di kantor PK agar paper mereka segera disahkan dengan pihak madrasah yang hanya tinggal distempel. Paper itu sudah ditanda-tangani oleh masing-maisng pembimbing, Wakamad. Bag. Keagamaan dan Kepala MAPi. "Paper ini sudah diinstruksikan jauh-jauh hari sebelumnya agar lebih siap dan tidak molor menyetorkannya seperti tahun-tahun sebelumnya," tutur Bapak Husnan selaku Wakamad. Bag. Keagamaan.
Paper kali ini berbeda denga tahun sebelumnya. Pasalnya tahun ini, paper adalah syarat untuk mengikuti UAN, bukan syarat kelulusan seperti tahun-tahun kemarin. Hal ini yang menjadikan siswa PK lebih rajin dan fokus untuk menyelesaikannya sesuai dengan deadline yang ditentukan. "Saya sudah terbiasa tidur di atas jam 12 malam. Kalau nggak gitu, saya takut tidak ikut UAN," kata Nur Imamah di sela-sela kesibukannya pada paper bahasa Arabnya.
Ketika kami meminta Aan, gadis kelahiran Pamekasan untuk bercerita tentang perjalanan papernya yang hanya dikerjakan selam 5 hari, dengan wajah yang cukup berbinar, dia menceritakan. Sebenarnya, dia telah menyetorkan judul 5 bulan sebelumnya. Namun, sudah 2 judul ditolak. Pasalnya, judulnya tidak menarik dikaji dan sudah umum ditulis. Pembimbing memintanya untuk benar-benar maksimal dalam pembahasan dan penyajian data sekalipun tanpa harus diterjemah ke dalam bahasa Inggris. Hal itu, cukup men"down"kannnya selama beberapa mingu. Namun, baru sejak tanggal 21 Pebruari lalu, dia bangkit kembali. Dia tetap mengerjakan papernya sekalipun dalam keadaan sakit hingga absen 3 hari di kelasnya.
Beda halnya dengan Thayyibah yang mendapatkan dispensasi perpanjangan waktu selama 1 minggu. Dispensasi itu harus perlu perjuangan yang tidak mudah. Dia harus mondar-mandir dari rumah Bapak Husnan dan K.Wadud, pembimbingnya. Menurutnya, dia telah cukup gigih memperjuangkannya. Dia bukannya tidak merampungkan papernya, namun masih belum ditashih oleh pembimbing. "Waktu yang diberikan pembimbing sangat terbatas karena harus mengoreksi milik 3 teman saya. Beliau juga sibuk," tandasnya. Sebenarnya, tidak hanya Thayyibah yang mendapatkan dispensasi, ada 4 siswa lain yang kasusnya hampir sama. Salah satu dari mereka, sebut saja Suaidah telah revisi beberapa kali. Dia juga sudah ganti 2 judul. Namun, karena banyaknya kesalahan dan kesulitan mengubahnya, akhirnya, dia harus ganti judul, bahasa dan juga pembimbing. "Cukup menguras pikiran dan tenaga".
"Paper adalah langkah awal menulis skripsi. Kadang menyebalkan, kadang menantang," papar Salamaniatun yang menjabat sebagai Redaksi Pelaksana dalam majalah Inspirasi.

MA 1 A PI SIAP BERSAING

School climate Challenge merupakan lomba lingkungan yang diselenggarakan oleh British Council yang bekerja sama dengan yayasan ashoka , pandu pertiwi, dan Nasional Geographic Indonesia. Lomba yang akan berlangsung selama 6 bulan ini (Pebruari -juni) merupakan lomba bertaraf nasional yang dikhususkan untuk sekolah-sekolah menengah atas (SMA/MA) sederajat yang ada di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong siswa-siswa dan guru menggagas proyek yang inovativ, kreatif, berkesinambungan dan terutama berkontriubusi terhadap solusi perubahan iklim dan memiliki manfaat ekonomi baik bagi sekolah maupun komunitas.
Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri merupakan 1 dari sekolah yang ada di Madura yang mengikuti lomba proyek tersebut. Dengan mengutus 3 tim yaitu:
Tim pembudayaan Hemat kertas & pemanfaatan sampah kertas yang beranggotakan lailatul mukarramah, Athiroh Annufus,Rizka finur laila oktafiana dan Trimahta yudha
Tim composting yang beranggotakan Ulfatun Hasanah, Khalifah, Dewi Nur Hayati, dan Dewi Romlah Oktaviana
Tim Tanaman Obat yang beranggotakan Musyarrofah, Eliza Umami, Shatitin Nashihah dan Izzatul Kamelia. Proyek Tanaman Obat ini bernama
“ pengembangan kesehatan swadaya melalui pemanfaatan Tanaman Obat Madura”
Tim ini dibantu oleh tim pengarah yang terdiri dari Ny.Khatibah (Manager Herba Madura),K.Muzammil El-Muttaqin (BPM-Pondok Pesantren Annuqayah),K.Naqib Hasan S.sos (Kepala Madrasah) dan Ny.Shafiyah A.Win (Waka. Kesiswaan), serta tim pendukung yang diambil dari Club Pecinta Alam, Club jurnalistik, dan pengurus UKS
Sebenarnya tujuan utama kami dalam proyek ini adalah:
Mengembalikan kepercayaan masyarakat khususnya warga MA 1 Annuqayah Putri terhadap Herba Madura
“Teman-teman MA 1 Annuqayah Putri bisa menjaga dan mengatasi kesehatan dengan Tanaman Obat Madura “Ungkap Musyarrafah (Eva:Read) salah satu anggota tim inti Tanaman Obat.Dia (Eva:Read) mengungkapkan warga PP.Annuqayah khususnya siswa MA 1 Annuqayah Putri cenderung lebih suka mengkonsumsi dan lebih percaya terhadap hasiat obat-obtan kimia dari pada obat-obatan alami.Selain karena obat kimia lebih praktis ,reaksi obat-obatan kimia juga lebih cepat bagi tubuh.
Kepala Madarasah Aliyah 1 Annuqayah Putri tidgkungan dengan mengembangkan kesehatan swadaya melalui pemanfaatan Tanaman Obat, dan ak memprioritaskan proyek tersebut sebagai lomba yanh hanya akan berlangsung selama 6 bulan akan tetapi tujuan utamanya adalah agar siswa MA 1 Annuqayah Putri peduli terhadap linbeliau mengaharapkan proyek ini bisa ditindak lanjuti dengan usha-usaha yang efektif,misalnya pembuatan posko konsultasi kesehatan swadaya yang bekerja sama dengan Herba Madura.

MA 1 A PI SIAP BERSAING (English)

School Climate Challenge is environment competition that convene by British Council that cooperate with Ashoka fundation, Pandu Pertiwi, and National Geographic Indonesia. Competition that will occur for six months (pebruary-july) is a competition special for Senior High School in Indonesia that purposeful to motivate students and teachers to think out the innovative, creative, and continuo project.Especially contribute to make climate change solution and give economic benefit for school communities. Annuqayah Senior high School 1 “Ladies” (Madrasah aliyah 1 Annuqayah putri) is one of the follower school from Madura in this competition and delegated three teams there are:
Cultivation of thrifty papers & making useful of rubbish papers
(Pembudidayaan hemat kertas dan pemanfaatan sampah kertas) the member of this team are Lailatul Mukarramah, Atirah Annufus, Rizka finur laila oktafiana and Trimahta Yudha
Developing self-supporting healthy by making useful of Maduranis medicinal herbs (pengembangan kesehatan swadaya melalui pemanfaatan tanaman obat Madura) the member of this team are Musyarrafah, Eliza Umami, Shatitin Nashihah and Izzatul Kamilia
Cultivation Organic Fertilizer And It’s Utilizing In School Environment
(Budidaya pupuk organik dan pemanfaatannya disekitar sekolah) the member of this team are Ulfatun Hasanah, Dewi Nurhayati, Khalifah and Dewi Romlah Oktafia
This team helped by director team there are Khatibah A Win (Manager of Herba Madura) Muzammil el-Muttaqien (BPM-PPA) Naqib Hasan S.Sos (headmaster of MA 1 A pi) Shafiyah A.Win (Wakamad Bag Kesiswaan) and endorsement team from Club Pecinta Alam , Club Jurnalistik, and UKS committee.
Actually destination of TO project is:
1. To return society belief specially school communities in MA 1 A pi to traditional herb
2. Students of MA 1 A pi can save and exceed their healthy with traditional herbs Musyarrafah said that school communities in MA 1 A pi specially the students always use and believe more in chemistry medicinal quality than medicinal herbs. Because medicinal chemistry convenient and reaction of medicinal chemistry is fast to our body.

Headmaster of MA 1 A Pi not earmark that’s project as competition but the destination is students of MA 1 A pi care to their environment with open up expense healthy get by utilize medicinal herbs and he wants this project can take the next step on with effective effort, for example is make place for consultation expense healthy and cooperate with Herba Madura.

MA I A PI GO IN THE DIRECTION

To overcome Global Warming that threaten welfare this earth, British Countil in Jakarta take care of prestigious championship “School Climate Challenge” next June 2009.
This program is involve all of school of Indonesia especially for senior high school, include our school MA 1 Annuqayah Putri, that represent of Madura. In this prestigious championship, all of participant from MA 1 Annuqayah putri, devided to 3 team, they are Medicinal Herb’s team, Compsting’s team and our team are Recycle Papers’s team, that consist 4 people as main team.
In Recycle Papers’s team, we recycle the used paper to be new paper that be able to use it again.
“Theresn’t a spescial devide duty. In this team, we work all together” said Athirah An-Nufus one of main team from Recycle Papers’s team, while we asked about devide duty in this team.
For the sake of saved our earth a specially to make our school progress, we always making every effort to achieve a good product. But it’s can’t be denide we always find any difficulty. “It’s very difficult to seek and find the meduim to recycle the paper, how to product high quality paper especially we haven’t find a guide teacher yet that suitable. Whereas another team was find it”. She said. Nevertheless, all of it can’t to abridge our spirit to persisted for the sake of success this project.
Everything is visible at the instigation of participant while we implementing all of activity among to practice to recycle the paper everyday.
This project will persist for 6 mounth. It’s since Pebruary till next July by any activity. They are training, compaign for another school among SMA 3 Annuqayah, MTs 1 Putri Annuqayah and SMP Islam Baiturrahmah West Gadu, Ganding, introduce exchibition, public outcleach, it’s introduction to public about aor project’s purpose, visit to Kaliandra in Pasuruan to be acquainted with our earth and the latest is selling our product.
“We hope dwindle amount af rubbish paper, thrifty of paper in surroundings of school much, can make students more and more have an interest to creativity and make public and students shoved to use the used paper.“ Said Lailatul Mukarramah one of main team of Recycle Papers’s team, while we asked what their hope about this project.