Sabtu, 28 Februari 2009

MApi Bawa Pulang Piala

Qurratul Aini, XII program Kegamaan
Siang kemarin (28/02) saat kami temui Ibu Luthfiyah Syaf di Perpustakaan MApi, pendamping lomba Festivel Bahasa Se-Jawa Timur di PP. Nurul Jadid Paiton, wajahnya nampak begitu lelah. Dia yang sedang mengisi TTS sembari tersenyum saat kami wawancarai tentang lomba yang diadakan selama 5 hari itu."Acaranya cukup spektakuler. Hampir seluruh kabupatern di Jawa Timur mengirimkan delegasinya. Hanya dari kabupaten Sumenep yang menjadi delegasi Madura , itupun di MA Putri saja. Jadi, saingannya cukup ketat. Dan Al-hamdulillah kami pulang dengan membawa piala walaupun hanya harapan I," paparnya dengan santai sambil melanjutkan menggisi TTSnya yang bolong. Kemudian, dia juga menegaskan akan banyaknya kekecewaan dari beberapa kontingen terhadap lomba yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) PP.Nurul Jadid. Pasalnya, teknis administrasi lomba cukup amburadul terutama dalam hal management waktu, ketentuan dan syarat lomba. "Peserta lomba dari beberapa lembaga dibatasi sedangkan untuk kalangan PP. Nurul Jadid sendiri tidak." Bahkan di akhir pelaksanaannya, ada sebagian lembaga yang angkat tangan dengan menuliskan surat pernyataan untuk tidak mengirimkan delegasi pada lomba berikutnya, termasuk juara umum lomba ini, PP. Darul Lughah Bangil. "Tapi, dari perlombaan ini kami (baca: pihak madrasah) perlu benahi diri agar benar-benar mematangkan persiapan lomba dengan lebih maksimal dan optima," tambahnya di akhir wawancara.
Ketika kami tanyai Siti Romlah, dia dengan antusias menceritakan pelakasanaan lomba yang diikutinya, Debat Bahasa Arab. Dia menuturkan bahwa lawan yang dihadapi bukan sembarangan orang. Dia dan teman-temannya harus mempertahankan argumennnya dengan berbagai dalil dengan tetap mempertahankan kefasihan. Awalnya, dia tidak menyangka jika harus masuk babak final dan akhirnya mendapatkan harapan I. "Ada salah satu teman kami yang tersendat-sendat ketika berargumen." Wajahnya tampak sedikit kecewa. Tapi, selang beberapa waktu, dia tampak bersemangat ketika bercerita cukup banyak peserta yang men-supportnya terutama ketua panitia pelaksanaan lomba ini.
"Lomba ini adalah media belajar. Saya harus semakin meningkatkan kemampuan saya. There are star above star," tutur Fatimatus Zahrah, peserta lomba Pidato Bahasa Inggris.

Rabu, 25 Februari 2009

Giat Istighasah; Pererat Persaudaraan

Qurratul Aini, XII program Keagamaan

Pagi ini (25/02) siswa kelas X dan XI program Keagamaan (PK) dan XI IPS-5 berboondong-bondong memasuki kelas XII PK dalam rangka istighasah, yang biasanya rutin dilaksanakan pada hari Kamis setelah bel tanda masuk berbunyi. Namun, sudah 3 hari berturut-turut istighasah ini dilaksanakan."Banyak teman kami yang mengikuti lomba di PP.Nurul Jadid Paiton. Setidaknya, istighasah ini adalah restu kami untuk mereka. Istighasah ini juga salah satu upaya memperat persaudaraan dengan adik-adik kelas dan doa untuk kelulusan seluruh siswa kelas XII," papar Jan, sapaan akrab ketua jurusan PK yang merupakan siswa kelas akhir.
Karena banyaknya siswa PK dan IPS-5, sedangkan aula PK tidak memungkinkan untuk dipenuhi dengan 150 orang, akhirnya sebagian mereka ada yang beristighasah di dalam aula dan serambi PK yang menghadap ke Timur. Sekalipun mereka harus bertarung dengan panasnya matahari, tak sedikitpun mengkedorkan semangat mereka untuk eksis beristighasah. Mereka tetap membaca amalan-amalan istighasah yang konon diberi Ustadz Waqid Yusuf walaupun dengan picingan mata dan kerutan dahi, menantang matahari.
"Kami akan membangun ukhuwah islamiyah dengan istighasah," komentar siswa kelas XI PK saat ditanyai manfaat istighasah setelah istighasah ini selesai.

Sabtu, 07 Februari 2009

TAK PEDULI JURUSAN, UTAMAKAN PROFESIONALITAS

Oleh: Muthmainnah Zaini, XII Prog. Keagamaan
Suatu hal yang selalu hangat diperbincangkan adalah tentang pendidikan. Baik secara metode, kualitas, fasilitas dari sekolah, dan lainnya.
Berkenaan dengan kualitas, bisa kita tinjau dari kualitas seorang guru. Karena kualitas guru yang baik akan melahirkan anak didik yang berkualitas baik pula. Menurut Bapak Muzayyin, ketika dilihat dari segi kualifikasi akademik seorang guru, kualitas guru di MA 1 Annuqayah putri ini masih banyak yang kurang baik. Yaitu ada beberapa guru yang mengajar tidak sesuai dengan jurusannya. Misalnya, seorang guru di jurusan Pendidikan Agama Islam mengajar matematika.
Tidak hanya karena itu semua, melainkan juga karena ada sebagian guru yang mengacuhkan training-training yang diprogramkan sekolah. Tapi sembilan dari sebelas guru MA 1 Annuqayah Putri mengakui bahwa guru di MA 1 Annuqayah Putri ini sudah cukup baik. Walaupun kenyataannya banyak yang mengajar tidak sesuai dengan jurusannya. Karena Madrasah merekrut guru dari segi profesionalitasnya, bukan karena jurusan. Sebab, tidak semua sarjana itu ahli di program study yang ia tempuh, melainkan sesuai bakat dan keahliannya masing-masing.
Di luar itu semua, kualitas guru yang lumayan bagus itu karena berulang-ulangnya guru mengajarkan suatu pelajaran. "Para guru itu sudah fasih dalam belajar karena satu pembahasan bisa disampaikan pada murid sampai enam kali." Tutur Bapak Miskola Karim, guru pengajar Ilmu Tafsir, di kediaman Beliau, kemaren. (zeet)

Jumat, 06 Februari 2009

SEKOLAH HIJAU MILIK BERSAMA

Beragam respon siswi MA 1 A pi saat ada tugas membawa bunga setelah liburan Ramadhan. Banyak siswi yang lupa membawa bunga. Alasannya pun beragam. Alasan paling banyak diungkapkan oleh sebagian besar siswi MA 1 A pi adalah karena mereka lupa akan tugas tersebut. Begitu pula Ulfatun, siswa yang duduk di bangku X MAK. Saa ditanya oleh reporter Klik, dia mengungkapkan bahwa dia benar-benar lupa untuk memenuhi 'tugas Ramadlan' tersebut.
Menurut Ela, siswi kelas XII IPS-3, dia tidak membawa bunga karena tidak mendengar informasi dari pihak sekolah. Selain itu, sebagian siswi ada yang membawa bunga tapi tidak diletakkan di sekolah. Salah satunya adalah Qudsiyatun, siswa kelas XI IPS. Dia lebih memilih untuk merawat bunga mereka di pondok.
Berbeda dengan sebagian besar siswi yang terkesan kurang respontif, pihak sekolah justru sangat semangat untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar di lingkungan MA 1 A pi sebagai sekolah yang asri. Hal ini terlihat dari tujuan mereka saat menugaskan para siswinya itu. Menurut Wakamad. Bidang Kurikulum, Bapak Afif Ready, selain untuk tujuan di atas, para siswi diberi tugas membawa bunga erat hubungannya dengan keinginan pihak sekolah untuk menjadikan MA 1 A pi sebagai green school. Yaitu sekolah yang memfokuskan diri pada pemeliharaan dan peningkatkan penghijauan.
Bapak Afif -begitu sapaan akrab Bapak Afif Ready- juga menyarankan terhadap para siswi agar mereka mempunyai rasa memiliki dan tanggungjawab yang besar terhadap semua perubahan yang terjadi pada MA 1 A pi. "Tidak hanya membawa bunga, tapi para siswi juga harus mempunyai tanggungjawab untuk merawat bunga yang mereka bawa," tutur beliau. Bagi ada konsekuensi dari pihak sekolah, tambahnya. siswi yang tetap tidak membawa bunga akan

Metode; Tangan Bagi Tubuh

OLeh: Siti Khadijah (Staf Redaksi Majalah Insppirasi), XII Prog. Keagamaan

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh metode yang dipilih oleh lembaga pendidikan secara umum dan guru secara khusus. Karena, jika metode yang digunakan oleh lembaga atau guru tersebut baik, maka hasilnya pun baik. Begitupun sebaliknya.
Metode pembelajaran ibarat tangan bagi tubuh dalam proses belajar-mengajar. Jika tangan lumpuh, maka kita akan kesulitan untuk mengerjakan segala sesuatu, walaupun bisa maka hasil yang didapat pun tidak akan maksimal.
Berbicara masalah metode yang disampaikan guru kepada murid, mayoritas guru yang ada di MA 1 Annuqayah Putri mengatakan bahwa mereka mengajar berdasarkan kompetensi yang mereka miliki disertai beberapa refrensi sebagai penunjang materi yang akan disampaikan kepada siswa.
Lalu bagaimanakah metode pembelajaran yang baik menurut guru? Berbagai pendapat muncul dari para pengajar yang ada di lingkungan MA 1 Annuqayah Putri ketika Kru Majalah Inspirasi melakukan wawancara kepada mereka. Ada yang mengatakan bahwa metode yang baik adalah metode fleksibel, tidak kaku, tidak terlalu formal, konstuktif, pembuktian secara nyata yang mengikutsertakan semua komponen dalam proses belajar-mengajar, dan menggabungkan seluruh metode yang ada.
Pada dasarnya, berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan standar pemerintah. Yaitu metode pembelajaran yang PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan), seperti yang diungkapkan Bapak Muzayyin, Wakamad. Bagian Kesiswaan.

Rabu, 04 Februari 2009

CLASS MEETING & EXXANA OSIS MA 1 ANNUQAYAH PUTRI

Pengen jadi Miss Award di MA I Api tahun ini??? Tongkrongin nich…. Salah satu program Osis yang membuat potensimu dibaca dunia. Tentunya di CLASS MEETING & EXXANA OSIS MA 1 ANNUQAYAH PUTRI masa bakti 2008-2009. Semua itu gak bakalan tercapai kalau kamu-kamu hanya ngayal. So, buruan daftarkan diri kamu-kamu sebagai peserta lomba CLASS MEETING & EXXANA!
Kamu-kamu yang punya hobby nulis, ikutin lomba ENSIKLOPEDI, and bagi kamu-kamu yang selalu berorasi, ikutin lomba SPEECH & KHITOBAH! Tunjukin juga kalau kamu insan multitalenta di lomba SYARHIL QUR’AN yang lebih hot ini. Dan bagi kamu-kamu yang ngerasa lincah atau hobby ngajak audiens terpana ngeliat kamu, buktikan potensimu di lomba ENGLISH PRESENTER & MUDIAH AL-ARABIYAH. Terus bagi kamu yang suka ngumpulin buku and udah dapat rekomendasi dari teman-temanmu sebagai kutu buku, cepatlah daftarkan dirimu untuk menjadi peserta lomba RESENSI. Kalu kamu ngerasa cewek, join yuk di lomba MEMASAK & HAND SKILL. Pengen terkenal? Gak usah jadi artis juga bisa! dengan cara mengikuti lomba FASHION BUSANA SPEKTAKULER. Lomba yang satu ini lebih menantang kamu untuk jadi orang yang menguasai seluruh negeri dalam ENGLISH DEBATING & MUJADALAH. Jangan pernah ngaku santri deh kalau kamu belum bisa nunjukin identitasmu sebagai pembaca kitab-kitab klasik. Makanya, ikutin juga lomba MEMBACA KITAB TURAST agar identitasmu gak luntur. Kamu juga harus berjuang untuk menyelamatkan hasil kesenian islam pada masa Daulah Abbasiyah dengan partisipasi kamu di lomba KALIGRAFI. Yang suka berakting, baca puisi, mensetting panggung, tunjukkan di lomba THEATER