Oleh: Rara Zarary
XI IPS-3
Kau bilang, aku adalah pujaan hati
Lalu kau ungkap cinta
Meski ayah telah melarang
Bahkan kau sempat dihadapkan pada ajal
Kau sungguh lelaki kebanggaan
Malam datang, tanpa semburat cahaya bintang
Kau datangi aku
Lalu kau kembali bilang, aku bersandiwara padamu
Terlalu gampang kau menancap duri dihati
Aku berdarah, aku luka atas cinta yang duka
Lalu kau anggap aku apa?
Bila nyatanya pintamu telah ku terima
Saat dulu kau pinta aku untuk memujamu…
Kau memang lelaki,
Pemilik kuasa sepi bahkan setiap hati
Tapi satu hal yang tak kau sadari
Bahwa hakikatnya kau terlahir dari wanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar