Hari masih pagi. Embun masih menghiasi dedaunan. Saat sebagian anggota tim Te-O berjalan menuju kebun di sebelah barat POSKESTREN. Mereka berempat hendak mengambil bibit Tanaman Obat untuk di tanam di Poly bag sebagai ganti tanaman yang mati.
Mereka memilih bibit Tanaman Obat dengan cermat. Karena takut setelah di tanam tanaman tersebut akam mati lagi. Maka dari itu mereka sangat jeli mengamati tanaman-tanaman tersebut sebelum memutuskan untuk mencabutnya .
“ Kita harus pilih tanaman yang bagus dan sehat, biar nanti gak mati lagi ” ucap Mam pada yang lain. Yang lain langsung berjongkok mengamati tanaman-tanaman tersebut. Setelah mendapatkan tanaman yang cocok , mereka mencabutnya dengan sangat hati-hati agar akarnya tidak putus.
“ Awas kalo akarnya gak kecabut semua, hukumannya harus di buat jamu sama yang nyabut” canda Eli sambil cekikikan.
Setelah selesai mengambil bibit Tanaman Obat mereka kembali ke MA 1 Pi Annuqayah untuk dan menanam bibit-bibit tersebut di Poli bag, lalu menjejernya di depan lab. Komputer yang terlindung dari sinar matahari.
“Kita letakkan di sini saja dulu agar tidak layu kalo terkena sinar matahari. Nanti kalau sudah tumbuh subur, baru kita pindah ke rak”, kata Lely sambil meletakkan Poli bag. (l-ya/pie’/fani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar