Qurratul Aini, XII program Kegamaan
Siang kemarin (28/02) saat kami temui Ibu Luthfiyah Syaf di Perpustakaan MApi, pendamping lomba Festivel Bahasa Se-Jawa Timur di PP. Nurul Jadid Paiton, wajahnya nampak begitu lelah. Dia yang sedang mengisi TTS sembari tersenyum saat kami wawancarai tentang lomba yang diadakan selama 5 hari itu."Acaranya cukup spektakuler. Hampir seluruh kabupatern di Jawa Timur mengirimkan delegasinya. Hanya dari kabupaten Sumenep yang menjadi delegasi Madura , itupun di MA Putri saja. Jadi, saingannya cukup ketat. Dan Al-hamdulillah kami pulang dengan membawa piala walaupun hanya harapan I," paparnya dengan santai sambil melanjutkan menggisi TTSnya yang bolong. Kemudian, dia juga menegaskan akan banyaknya kekecewaan dari beberapa kontingen terhadap lomba yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) PP.Nurul Jadid. Pasalnya, teknis administrasi lomba cukup amburadul terutama dalam hal management waktu, ketentuan dan syarat lomba. "Peserta lomba dari beberapa lembaga dibatasi sedangkan untuk kalangan PP. Nurul Jadid sendiri tidak." Bahkan di akhir pelaksanaannya, ada sebagian lembaga yang angkat tangan dengan menuliskan surat pernyataan untuk tidak mengirimkan delegasi pada lomba berikutnya, termasuk juara umum lomba ini, PP. Darul Lughah Bangil. "Tapi, dari perlombaan ini kami (baca: pihak madrasah) perlu benahi diri agar benar-benar mematangkan persiapan lomba dengan lebih maksimal dan optima," tambahnya di akhir wawancara.
Ketika kami tanyai Siti Romlah, dia dengan antusias menceritakan pelakasanaan lomba yang diikutinya, Debat Bahasa Arab. Dia menuturkan bahwa lawan yang dihadapi bukan sembarangan orang. Dia dan teman-temannya harus mempertahankan argumennnya dengan berbagai dalil dengan tetap mempertahankan kefasihan. Awalnya, dia tidak menyangka jika harus masuk babak final dan akhirnya mendapatkan harapan I. "Ada salah satu teman kami yang tersendat-sendat ketika berargumen." Wajahnya tampak sedikit kecewa. Tapi, selang beberapa waktu, dia tampak bersemangat ketika bercerita cukup banyak peserta yang men-supportnya terutama ketua panitia pelaksanaan lomba ini.
"Lomba ini adalah media belajar. Saya harus semakin meningkatkan kemampuan saya. There are star above star," tutur Fatimatus Zahrah, peserta lomba Pidato Bahasa Inggris.