oleh: Arek Peter Class XII IPS 1 (NR)
Tangisku dalam diam
Meraup malam yang terus membungkam
Abaikan rasa yang terkapar
Tertelan alunan angin gersang
Pada lepuhan lorong-lorong panjang
Pada malam,
Ku lukis orkestra hati dengan kanvas luka
Pada bintang,
Ku cari setitik jawab dari tanya yang ganang
Namun, ia berikan cucuran air mata
Tanpa warna nyata dilangit-Nya
Jauh ku pandang hampa
Terisi kekosongan kata
Berbalut serpihan angan yang nyaris tenggelam
Di lubuk waktu
Jiwaku tersedu
Terjebak dalam bisu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar