Sabtu, 21 November 2009

Intuisi Gadis Giligenting

Oleh: Zhie al-gility
Asmaraku,
Berjalan dengan tenang
Menyusuri lembah padang pasir,
Gunung-gunung serta hamparan batu karang
Perjalanan yang begitu mengesankan
Berjuta kemenangan ku genggam di tangan
Bukit telah ku tendang
Gunung-gunung telah ku hancurkan
Jadilah aku “kembang chora”
Waktupun menuai sejuta memory indah
Kahuripan ku lukis dengan puluhan darah
Sumur tumpang, soro’, tanggul, pesisir utara dan chora istana kedamaianku
Pernah ku taburi mekarnya bunga- bunga indah
Kumbang-kumbang ku buat terluka
Hati para orang tua ku buat kecewa
Air mata bagai rintik hujan kecil
Tangis kenistaan persis kidung serunai
Ratap pengharapan mengalir bagai lembutnya arus sungai
Kedamaian adalah belahan kelukaan
Eindahan adalah bagian kenistaan
Tawa-tawa kecil mengalun
Mengahantar sejuta rajutan dari ratap permintaan
Tahukah engkau nyata tindas di hatiku?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar